Penalaran Induksi
Penalaran induksi disebut juga penalaran dari umum ke khusus adalah proses penarikan kesimpulan (konklusi) dari suatu proposisi(pernyataan) umum, dimana kesimpulan yang dapat diambil terletak pada akhir suatu paragraf. Penalaran induksi biasanya didahului oleh beberapa pernyataan-pernyataan yang khusus berupa fakta dalam suatu kalimat pada awal paragraf dan diakhiri oleh kalimat kesimpulan pada akhir paragraf. Jenis-Jenis Penalaran Induksi :
Generalisasi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamarataan kesimpulan dari beberapa pernyataan.
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah dibantu. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hipotesa : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan mengutarakan sesuatu yang dianggap benar meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
Pemerintah Kota Depok berencana untuk membagikan pengobatan kesehatan bagi penduduk tidak mampu setelah pembangunan pusat kesehatan kota depok selesai dilakukan. Realisasi dari rencana tersebut diperkirakan terlaksana pada awal tahun depan.
Analogi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamaan dua benda/hal yang berlainan.
Tembaga adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Perak adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan menuai. Timah adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Emas sejenis logam bila dipanaskan akan memuai. Jadi semua jenis logam bila dipanaskan akan memuai.
Hubungan Kausalitas(Sebab-Akibat). Penalaran induksi dimana suatu pernyataan menjelaskan hubungan sebab-akibat.
Hari ini Pak Adi tidak dapat hadir kekantor karena mengantar istrinya berobat ke dokter.
Induksi : penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg khusus untuk diperlakukan secara umum.
Jangan pernah belajar “kebut semalam”. Artinya belajar pada malam sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Tengah Semester.
Penalaran Deduksi disebut juga penalaran dari khusus ke umum adalah proses penarikan kesimpulan (konklusi) dari suatu preposisi(pernyataan) umum, dimana kesimpulan yang dapat diambil terletak pada awal suatu paragraf. Kesimpulan yang dapat diambil terletak pada awal paragraf, kemudian diikuti pernyataan-pernyataan umum setelah kalimat utama tersebut. Proses Penarikan kesimpulan seringkali disebut silogisme. Jenis-Jenis Penalaran Deduksi :
Silogisme Kategorial : Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik.
Semua korusi tidak disenangi. Sebagian pejabat korusi. Maka; Sebagian pejabat tidak disenangi.
Silogisme Hipotetik : Silogisme Hipotetik adalah silogisme pengutaraan sesuatu yang dianggap benar dan kebenarannya sudah dapat dibuktikan.
Saat ini hujan turun, untuk berangkat kekantor saya menggunakan angkutan saja, tidak membawa motor.
Silogisme Alternatif : Silogisme dimana proposisi mengutarakan alternatif-alternatif yang ada.
Jika ingin pergi ke Blok-M dapat menggunakan Bus Way atau menggunakan kendaraan pribadi.
Sumber Artikel :
1. Kamus Bahasa Indonesia : http://kamusbahasaindonesia.org
2. http://renimariaug.blogspot.com/2010/03/silogisme-kategorial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar