Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
Senin, 28 Maret 2011
Selasa, 22 Maret 2011
Penalaran Induksi-Deduksi
Penalaran Induksi
Penalaran induksi disebut juga penalaran dari umum ke khusus adalah proses penarikan kesimpulan (konklusi) dari suatu proposisi(pernyataan) umum, dimana kesimpulan yang dapat diambil terletak pada akhir suatu paragraf. Penalaran induksi biasanya didahului oleh beberapa pernyataan-pernyataan yang khusus berupa fakta dalam suatu kalimat pada awal paragraf dan diakhiri oleh kalimat kesimpulan pada akhir paragraf. Jenis-Jenis Penalaran Induksi :
Generalisasi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamarataan kesimpulan dari beberapa pernyataan.
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah dibantu. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hipotesa : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan mengutarakan sesuatu yang dianggap benar meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
Pemerintah Kota Depok berencana untuk membagikan pengobatan kesehatan bagi penduduk tidak mampu setelah pembangunan pusat kesehatan kota depok selesai dilakukan. Realisasi dari rencana tersebut diperkirakan terlaksana pada awal tahun depan.
Analogi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamaan dua benda/hal yang berlainan.
Tembaga adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Perak adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan menuai. Timah adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Emas sejenis logam bila dipanaskan akan memuai. Jadi semua jenis logam bila dipanaskan akan memuai.
Hubungan Kausalitas(Sebab-Akibat). Penalaran induksi dimana suatu pernyataan menjelaskan hubungan sebab-akibat.
Hari ini Pak Adi tidak dapat hadir kekantor karena mengantar istrinya berobat ke dokter.
Induksi : penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg khusus untuk diperlakukan secara umum.
Jangan pernah belajar “kebut semalam”. Artinya belajar pada malam sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Tengah Semester.
Penalaran Deduksi disebut juga penalaran dari khusus ke umum adalah proses penarikan kesimpulan (konklusi) dari suatu preposisi(pernyataan) umum, dimana kesimpulan yang dapat diambil terletak pada awal suatu paragraf. Kesimpulan yang dapat diambil terletak pada awal paragraf, kemudian diikuti pernyataan-pernyataan umum setelah kalimat utama tersebut. Proses Penarikan kesimpulan seringkali disebut silogisme. Jenis-Jenis Penalaran Deduksi :
Silogisme Kategorial : Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik.
Semua korusi tidak disenangi. Sebagian pejabat korusi. Maka; Sebagian pejabat tidak disenangi.
Silogisme Hipotetik : Silogisme Hipotetik adalah silogisme pengutaraan sesuatu yang dianggap benar dan kebenarannya sudah dapat dibuktikan.
Saat ini hujan turun, untuk berangkat kekantor saya menggunakan angkutan saja, tidak membawa motor.
Silogisme Alternatif : Silogisme dimana proposisi mengutarakan alternatif-alternatif yang ada.
Jika ingin pergi ke Blok-M dapat menggunakan Bus Way atau menggunakan kendaraan pribadi.
Sumber Artikel :
1. Kamus Bahasa Indonesia : http://kamusbahasaindonesia.org
2. http://renimariaug.blogspot.com/2010/03/silogisme-kategorial.html
Penalaran induksi disebut juga penalaran dari umum ke khusus adalah proses penarikan kesimpulan (konklusi) dari suatu proposisi(pernyataan) umum, dimana kesimpulan yang dapat diambil terletak pada akhir suatu paragraf. Penalaran induksi biasanya didahului oleh beberapa pernyataan-pernyataan yang khusus berupa fakta dalam suatu kalimat pada awal paragraf dan diakhiri oleh kalimat kesimpulan pada akhir paragraf. Jenis-Jenis Penalaran Induksi :
Generalisasi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamarataan kesimpulan dari beberapa pernyataan.
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah dibantu. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hipotesa : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan mengutarakan sesuatu yang dianggap benar meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
Pemerintah Kota Depok berencana untuk membagikan pengobatan kesehatan bagi penduduk tidak mampu setelah pembangunan pusat kesehatan kota depok selesai dilakukan. Realisasi dari rencana tersebut diperkirakan terlaksana pada awal tahun depan.
Analogi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamaan dua benda/hal yang berlainan.
Tembaga adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Perak adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan menuai. Timah adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Emas sejenis logam bila dipanaskan akan memuai. Jadi semua jenis logam bila dipanaskan akan memuai.
Hubungan Kausalitas(Sebab-Akibat). Penalaran induksi dimana suatu pernyataan menjelaskan hubungan sebab-akibat.
Hari ini Pak Adi tidak dapat hadir kekantor karena mengantar istrinya berobat ke dokter.
Induksi : penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg khusus untuk diperlakukan secara umum.
Jangan pernah belajar “kebut semalam”. Artinya belajar pada malam sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Tengah Semester.
Penalaran Deduksi disebut juga penalaran dari khusus ke umum adalah proses penarikan kesimpulan (konklusi) dari suatu preposisi(pernyataan) umum, dimana kesimpulan yang dapat diambil terletak pada awal suatu paragraf. Kesimpulan yang dapat diambil terletak pada awal paragraf, kemudian diikuti pernyataan-pernyataan umum setelah kalimat utama tersebut. Proses Penarikan kesimpulan seringkali disebut silogisme. Jenis-Jenis Penalaran Deduksi :
Silogisme Kategorial : Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik.
Semua korusi tidak disenangi. Sebagian pejabat korusi. Maka; Sebagian pejabat tidak disenangi.
Silogisme Hipotetik : Silogisme Hipotetik adalah silogisme pengutaraan sesuatu yang dianggap benar dan kebenarannya sudah dapat dibuktikan.
Saat ini hujan turun, untuk berangkat kekantor saya menggunakan angkutan saja, tidak membawa motor.
Silogisme Alternatif : Silogisme dimana proposisi mengutarakan alternatif-alternatif yang ada.
Jika ingin pergi ke Blok-M dapat menggunakan Bus Way atau menggunakan kendaraan pribadi.
Sumber Artikel :
1. Kamus Bahasa Indonesia : http://kamusbahasaindonesia.org
2. http://renimariaug.blogspot.com/2010/03/silogisme-kategorial.html
PENALARAN INDUKTIF
Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Jenis-jenis penalaran induktif adalah :
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
• Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
• Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Kausalitas
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.
Jenis-jenis penalaran induktif adalah :
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
• Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
• Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Kausalitas
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.
Penalaran Deduksi Secara Langsung
Keterangan :
S = Kesimpulan
P = Pemis
RUMUS 1
Semua S adalah P
Sebagian P adalah S
Contoh :
1. Semua ular adalah beracun
sebagian yang beracun adalah ular
2. Semua laki-laki adalah menyukai rokok
Sebagian rokok adalah disukai laki-laki
RUMUS 2
Tidak satupun S adalah P
Tidak satupun P adalah S
Contoh :
1. Tidak satupun manusia adalah binatang
Tidak satupun binatang adalah manusia
2. Tidak satupun tempat tidur adalah tempat makan
Tidak satupun tempat makan adalah tempat tidur
3. Tidak satupun gitar adalah biola
Tidak satupun biola adalah gitar
RUMUS 3
Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah bukan P
Contoh :
1. Semua katak adalah amfibi
Tidak satupun katak adalah bukan amfibi
2. Semua komputer adalah alat elektronik
Tidak satupun komputer adalah bukan alat elektronik
RUMUS 4
Tidak satupun S adalah P
Semua S adalah tak P
Contoh :
1. Tidak satupun kebaikan adalah buruk
Semua kebaikan adalah tak buruk
2. Tidak satupun kambing adalah berkaki dua
Semua kambing adalah bukan berkaki dua
RUMUS 5
Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah tak P
Tidak satupun tak P adalah S
Contoh :
1. Semua universitas adalah memiliki fakultas
Tidak satupun universitas yang tidak memiliki fakultas
Tidak satupun yang tidak memiliki fakultas adalah universitas
2. Semua kendaraan adalah alat transportasi
Tidak satupun kendaraan adalah bukan alat transportasi
Tidak satupun yang tidak alat transportasi adalah kendaraan
S = Kesimpulan
P = Pemis
RUMUS 1
Semua S adalah P
Sebagian P adalah S
Contoh :
1. Semua ular adalah beracun
sebagian yang beracun adalah ular
2. Semua laki-laki adalah menyukai rokok
Sebagian rokok adalah disukai laki-laki
RUMUS 2
Tidak satupun S adalah P
Tidak satupun P adalah S
Contoh :
1. Tidak satupun manusia adalah binatang
Tidak satupun binatang adalah manusia
2. Tidak satupun tempat tidur adalah tempat makan
Tidak satupun tempat makan adalah tempat tidur
3. Tidak satupun gitar adalah biola
Tidak satupun biola adalah gitar
RUMUS 3
Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah bukan P
Contoh :
1. Semua katak adalah amfibi
Tidak satupun katak adalah bukan amfibi
2. Semua komputer adalah alat elektronik
Tidak satupun komputer adalah bukan alat elektronik
RUMUS 4
Tidak satupun S adalah P
Semua S adalah tak P
Contoh :
1. Tidak satupun kebaikan adalah buruk
Semua kebaikan adalah tak buruk
2. Tidak satupun kambing adalah berkaki dua
Semua kambing adalah bukan berkaki dua
RUMUS 5
Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah tak P
Tidak satupun tak P adalah S
Contoh :
1. Semua universitas adalah memiliki fakultas
Tidak satupun universitas yang tidak memiliki fakultas
Tidak satupun yang tidak memiliki fakultas adalah universitas
2. Semua kendaraan adalah alat transportasi
Tidak satupun kendaraan adalah bukan alat transportasi
Tidak satupun yang tidak alat transportasi adalah kendaraan
contoh resensi
Resensi Novel Sang Pemimpi
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang
Cetakan : Cetakan keduapuluh lima, Oktober 2009
Kategori : Novel
Tebal : X + 292 hlm.
Andrea Hirata, lahir di Belitong. Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia mendapat
beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science diUniversite de Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield
Hallam University, United Kingdom. Tesis Andrea dibidang ekonomi telekomunikasi mendapat
penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi kedalam
bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang
Indonesia. Buku itu telah terdaftar sebagai referensi ilmiah. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia amat
menggemari sains-Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi-dan tentu saja Sastra.
Sang Pemimipi adalah novel yang menceritakan perjuangan tiga anak Belitong yang tinggal disebuah
kampung Melayu. Mereka berjuang untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Meskipunmereka hidup
ditengah kemiskinan, mereka tidak mempedulikannya. Mereka mempunyai semangat yang membara,
semangat yang tidak bisa diredam oleh apapun untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Sang Pemimpi itu
adalah Ikal, Arai, dan Jimbron. Bagi mereka mimpi adalah energi bagi kehidupan mereka masa kini untuk
melangkah menuju masa depan yang mereka cita-citakan.
Arai sebenarnya masih memiliki hubungan darah dengan Ikal. Dia sejak kecil sudah menjadi yatim piatu.
Karena Arai tidak memiliki saudara lagi, maka dia diasuh oleh orang tua Ikal. Bagi ikal, Arai adalah
saudara sekaligus sahabat terbaiknya. Jimbron, dia adalah sosok yang rapuh. Dia berbicara dengan
gagap semenjak ayhnya meninggal dunia. Jimbron sangat terobsesi dengan kuda, karena diBelitong saat
itu belum ada kuda. Jimbron memiliki kisah yang unik dengan obsesinya terhadap kuda. Anda akan
merasa terhibur dengan tingkah Jimbron. Bagaimana kisah ketiga anak tersebut ? untuk mengetahui
jawabannya bacalah novel Sang Pemimpi.
Novel ini menceritakan kisah memoar kehidupan Ikal, Arai, dan Jimbron dalam mewujutkan impian
mereka. Semua kisahnya tersaji dalam 18 mozaik yang tidak terlalu panjang. Ada beberapa kisah yang
menggugah, namun ada juga beberapa kisah yang lucu. Seperti pada mozaik bioskop, yang
menceritakan kenakalan Ikal dan kedua sahabatnya. Selain itu, disela-sela kisah ketiga pemimpi yang
terdapat dalam novel Sang Pemimpi, pembaca juga akan disuguhi potret landskap pulau Belitong
lengkap dengan kondisi sosialnya.
Novel Sang Pemimpi, merupakan kelanjutan dari tetralogi Laskar Pelangi. Akan tetapi, didalam isi cerita
novel Sang Pemimpi, tidak menceritakan tentang anggota Laskar Pelangi yang selalu bersama dalam
cerita dari novel Laskar Pelangi. Dan ada potongan mozaik yang membuatku kecewa dengan ceritanya.
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang
Cetakan : Cetakan keduapuluh lima, Oktober 2009
Kategori : Novel
Tebal : X + 292 hlm.
Andrea Hirata, lahir di Belitong. Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia mendapat
beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science diUniversite de Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield
Hallam University, United Kingdom. Tesis Andrea dibidang ekonomi telekomunikasi mendapat
penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi kedalam
bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang
Indonesia. Buku itu telah terdaftar sebagai referensi ilmiah. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia amat
menggemari sains-Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi-dan tentu saja Sastra.
Sang Pemimipi adalah novel yang menceritakan perjuangan tiga anak Belitong yang tinggal disebuah
kampung Melayu. Mereka berjuang untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Meskipunmereka hidup
ditengah kemiskinan, mereka tidak mempedulikannya. Mereka mempunyai semangat yang membara,
semangat yang tidak bisa diredam oleh apapun untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Sang Pemimpi itu
adalah Ikal, Arai, dan Jimbron. Bagi mereka mimpi adalah energi bagi kehidupan mereka masa kini untuk
melangkah menuju masa depan yang mereka cita-citakan.
Arai sebenarnya masih memiliki hubungan darah dengan Ikal. Dia sejak kecil sudah menjadi yatim piatu.
Karena Arai tidak memiliki saudara lagi, maka dia diasuh oleh orang tua Ikal. Bagi ikal, Arai adalah
saudara sekaligus sahabat terbaiknya. Jimbron, dia adalah sosok yang rapuh. Dia berbicara dengan
gagap semenjak ayhnya meninggal dunia. Jimbron sangat terobsesi dengan kuda, karena diBelitong saat
itu belum ada kuda. Jimbron memiliki kisah yang unik dengan obsesinya terhadap kuda. Anda akan
merasa terhibur dengan tingkah Jimbron. Bagaimana kisah ketiga anak tersebut ? untuk mengetahui
jawabannya bacalah novel Sang Pemimpi.
Novel ini menceritakan kisah memoar kehidupan Ikal, Arai, dan Jimbron dalam mewujutkan impian
mereka. Semua kisahnya tersaji dalam 18 mozaik yang tidak terlalu panjang. Ada beberapa kisah yang
menggugah, namun ada juga beberapa kisah yang lucu. Seperti pada mozaik bioskop, yang
menceritakan kenakalan Ikal dan kedua sahabatnya. Selain itu, disela-sela kisah ketiga pemimpi yang
terdapat dalam novel Sang Pemimpi, pembaca juga akan disuguhi potret landskap pulau Belitong
lengkap dengan kondisi sosialnya.
Novel Sang Pemimpi, merupakan kelanjutan dari tetralogi Laskar Pelangi. Akan tetapi, didalam isi cerita
novel Sang Pemimpi, tidak menceritakan tentang anggota Laskar Pelangi yang selalu bersama dalam
cerita dari novel Laskar Pelangi. Dan ada potongan mozaik yang membuatku kecewa dengan ceritanya.
Selasa, 15 Maret 2011
POLUSI
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.
Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.
c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-
hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.
Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.
c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-
hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
Langganan:
Postingan (Atom)